Monday, December 19, 2011

[Review] Doubt (2008)

Doubt (2008)
 Drama | Mystery
Directed by John Patrick Shanley
Starring: Meryl Streep, Philip Seymour Hoffman and Amy Adams

Bersetting tahun 1964 di sebuah sekolah Katolik Bronx,  Seorang suster yg kolot dan otoriter bernama Aloysius Beauvier (Meryl Streep) mencurigai pastur Brendan Flynn (Phillip Seymour Hoffman) melakukan sebuah hubungan tak pantas dengan salah seorang siswa yg juga sekaligus putra altar bernama Donald Miller, seorang remaja kulit hitam satu-satunya di sekolah itu, kecurigaan ini bermula ketika suster James (Amy Adams) yg merupakan suster muda sekaligus guru dari Donald melihat perilaku aneh dari muridnya tersebut setelah sering bertemu dengan pastur Flynn, namun keraguan ini dibantah sendiri oleh pastur Flynn  yg merasa dirinya memang tidak disukai secara personal oleh suster Aloysius, sementara itu suster James juga tidak yakin bahwa pastur Flynn melakukan hal2 yg dituduhkan oleh suster Aloysius tersebut dan menimbulkan keraguan dalam batinnya untuk melihat kebenaran.


Doubt yg disutradarai John Patrick Shanley dan diadaptasi dari sebuah drama Broadway pemenang penghargaan  ini merupakan sebuah film dengan kualitas cast dan akting yg cemerlang, paduan duet  Meryl Streep dan Phillip Seymour Hoffman yg sangat padu dan berkaliber Oscar membuat film ini menjadi enak untuk diikuti alur ceritanya. Lewat postur, bahasa tubuh, dan aksen yg mereka tampilkan nampak sangat nyata, Meryl Streep menampilkan sisi kejam dan keras dari dirinya sebagai suster yg konservatif, berbeda dengan PSH yg menampilkan dirinya sebagai sosok pastur yg ideal dan ramah sekaligus penuh kasih terhadap anak-anak. Amy Adams pun cukup impresif dengan penampilannya sebagai suster yg muda dan idealis, Doubt memang berkualitas dari segi pemeran sehingga tidak heran dinominasikan dengan 4 penghargaan Oscar yg diraih oleh barisan aktor dan aktrisnya, filmnya sendiri memang tidak mengarahkan penonton pada satu kesimpulan tertentu sehingga membuat beberapa orang mungkin merasa penasaran akibat begitu banyaknya kemungkinan yg terjadi sebenarnya, overall Doubt merupakan sebuah film drama berkualitas tinggi dengan tema yg berat dan cukup sensitif dengan kekuatan akting dari pemerannya yg tidak diragukan lagi.



Saturday, December 3, 2011

[Review] All About My Mother (1999)

All About My Mother (1999)
 Drama
Directed By Pedro Almodóvar
 Starring: Cecilia Roth, Marisa Paredes, Penelope Cruz and Candela Peña

 Film ini menggambarkan pergumulan seorang ibu bernama Manuela (Cecilia Roth) yg tinggal di kota Madrid bersama anaknya Esteban, saat Esteban berulangtahun ke-17 Manuela membawa anaknya menonton pertunjukan drama favoritnya "A Streetcar named Desire" dan saat acara panggung itu selesai Esteban yg ingin meminta tandatangan aktris idolanya mengalami kecelakaan dan meninggal dunia. Manuela yg masih merasa sedih akibat kejadian itu pun pergi mencari keberadaan ayah kandung Esteban yg ada di Barcelona, ayahnya merupakan seorang transgender bernama Lola dan ia belum mengetahui kematian anaknya tersebut. Disana juga ia bertemu temannya yg bernama Agrado, seorang transgender yg baik hati dan juga seorang perawat muda bernama Rosa yg sedang hamil. Secara kebetulan Manuela juga bertemu seorang aktris bernama Huma Rojo yg ternyata diidolakan anaknya tersebut, Huma yg mengetahui bahwa anak Manuela mengalami kecelakaan saat ingin meminta tandatangannya meminta maaf sekaligus menjadikan Manuela sebagai asisten pribadinya. Manuela lebih memilih merawat Rosa yg sdang hamil dan posisinya sbg asisten Huma digantikan oleh Agrado. Kehidupan Manuela pun nampak menjadi lebih berwarna dengan kehadiran orang2 yg selalu mendukungnya disana.


All About My Mother yg memiliki judul asli Todo sobre mi madre ini memiliki kisah yg tulus dan penuh detail tentang kehilangan, penyembuhan, dan semangat wanita. seorang ibu yg bertarung melawan patah hatinya, baik nyata maupun semu, antara tragedi hidup dan opera sabun. Kita diajak memahami bagaimana seorang perempuan single parent membangun pandangan tentang dunia yg tengah berubah. Isu-isu yg dihadapi seperti AIDS, transgender, sampai pengaruh TV dan dunia hiburan muncul disini. Semua dikemas lewat sebuah kisah melodrama apik dan menyentuh yg merupakan ciri khas seorang Pedro Almodóvar. Film yg memenangkan Best Foreign Language Film baik Academy Award maupun Golden globe ini memang diakui sebagai karya terbaik dr Almodóvar, pengaruh dr film klasik seperti ''All About Eve'' juga terlihat disini, penonton seolah dibawa untuk memasuki kehidupan Manuela yg penuh kejutan, performa para aktrisnya juga patut diacungi jempol, terutama sang pemeran utamanya Cecilia Roth yg sanggup membawakan karakter secara emosional disini. Overall All About My Mother merupakan film melodrama apik tentang kehidupan wanita dan sangat berkesan untuk ditonton.


Wednesday, November 30, 2011

[Review] 50/50 (2011)

50/50 (2011)
 Comedy | Drama
Directed by Jonathan Levine
Starring: Joseph Gordon-Levitt, Seth Rogen, Anna Kendrick

Adam (Joseph Gordon-Levitt) adalah seorang pria berusia 27 tahun yg tiba-tiba didiagnosa kanker sumsum tulang belakang padahal ia sebenarnya merupakan seorang yg menjalani hidup sehat dan selalu menuruti aturan apapun, kini ia memiliki kesempatan 50% untuk mengalahkan kanker itu. Ia yg awalnya bekerja di sebuah radio kemudian memberitahukan penyakitnya tersebut pada pacar, orangtua, dan sahabatnya. Adam sendiri merasa dikecewakan oleh pacarnya Rachel (Dallas Howard) yg diketahui selingkuh saat ia sedang sakit, sahabatnya Kyle (Seth Rogen) memotivasi Adam untuk melawan kanker dengan caranya sendiri, ia menyuruh Adam untuk mencukur habis rambutnya dan bahkan mengajaknya ke sebuah klub  malam untuk mencari wanita yg bisa ia ajak kencan. Namun  Adam justru merasa tidak bahagia dengan semua perlakuan orang2 terdekatnya dan ia merasa seorang psikiatris muda bernama Katherine (Anna Kendrick) yg selama ini sangat membantu dalam masa2 sulitnya.


Dengan kisah yg bertemakan penyakit kanker, nuansa film ini sendiri tidak terasa muram karena terdapat unsur komedi disini, 50/50 merupakan film yg diadaptasi secara lepas dari pengalaman hidup sang penulis naskahnya Will Reiser dan  disutradarai oleh seorang yg tergolong pendatang baru di dunia perfilman, Jonathan Levine, awalnya film ini sendiri akan dibintangi actor James Mcavoy sebagai pemeran utamanya sebelum akhirnya digantikan Joseph Gordon-Levitt, JGL mampu membawakan perannya sebagai seorang penderita kanker dengan baik dan bahkan ia rela mencukur habis rambutnya yg dapat dilihat adegannya dalam film ini, secara keseluruhan film bertemakan penyakit yg memasukan unsur komedi memang masih jarang ditemui dan 50/50 sendiri memiliki kisah yg cukup menghibur dengan kelucuannya.  


[Review] Drive (2011)

Drive (2011)
 Crime | Drama | Thriller
Directed by Nicolas Winding Refn
Starring: Ryan Gosling, Carey Mulligan, Albert Brooks

Drive berkisah tentang seorang pria yg hanya disebut dengan Driver (Ryan Gosling) dan tidak pernah diketahui nama asli ataupun asal usulnya, ia berprofesi sebagai montir dan stuntman pd siang hari dan di malam harinya ia bekerja sebagai supir sewaan bagi para perampok. Ia sendiri memiliki reputasi yg mengagumkan karena tidak pernah tertangkap oleh pihak kepolisian yg memburunya saat sedang beraksi. Saat Ia menempati flat baru dan berkenalan dengan seorang wanita bernama Irene (Carey Mulligan)  ia pun langsung memiliki perasaan padanya, Irene sendiri memiliki seorang anak laki-laki yg berhubungan cukup akrab dengan driver. Masalah baru muncul saat suami Irene yg baru keluar dari penjara berkenalan dengan driver dan mengajaknya untuk terlibat dalam suatu perampokan yg melibatkan mafia kelas kakap, Bernie (Albert Brooks) dan Nino (Ron Perlman), mulai dari saat itulah hidup driver yg  sebelumnya tak memiliki masalah menjadi berubah.


Film yg disutradarai oleh sineas asal Denmark, Nicolas Winding Refn dan dibintangi Ryan Gosling ini memang terasa sangat arthouse, adegan kekerasan dan emosi dari karakternya lebih diutamakan disini, mulai dr opening credit-nya saja sudah terlihat bahwa film ini memang tidak semata-mata dibuat untuk para penggemar adegan aksi kebut-kebutan. Tokoh utamanya sendiri jarang berbicara dan bersikap “cool” sehingga kesan misteriuslah yg melekat dari dirinya, Ryan Gosling memang pas dalam memerankan karakter tersebut dan juga di film ini ia sendirilah yg memilih Nicolas sebagai sutradaranya (ia memenangkan penghargaan best director cannes film festival). Alur film yg terasa lambat memang bertolak belakang dengan kecepatan sang driver dalam mengemudikan mobilnya, plotnya sendiri memang nampak sederhana namun dengan arahan dr Nicolas membuat film ini justru memiliki keunikan tersendiri mulai dari cast-nya yg solid, score musik yg pas, sampai pengambilan gambar yg tidak konvensional. Drive merupakan sebuah film action cerdas yg memadukan unsur artistik dan emosional dengan sangat baik didalamnya, salah satu film terbaik di tahun 2011 very recommended . 


Tuesday, November 22, 2011

[Review] Midnight in Paris (2011)

Midnight in Paris (2011)

 Comedy | Fantasy | Romance
Directed by Woody Allen
Starring: Owen Wilson, Rachel Mcadams, Marion Cotillard

Gil Pender (Owen Wilson) adalah seorang penulis skrip yg ingin menjadi novelis, ia bersama tunangannya Inez (Rachel Mcadams) pergi berlibur ke kota Paris, mereka juga didampingi kedua orangtua Inez, Hellen (Mimi Kennedy) dan John (Kurt Fuller). Disana Gil justru lebih memilih menghabiskan waktu  dengan berjalan-jalan sendiri sekaligus mencari inspirasi untuk novelnya, suatu saat hal aneh terjadi ketika Gil bertemu seorang Ernest Hemingway (Corey Stoll) yg membawanya ke era 1920-an dan disana Gil menghabiskan malam-malamnya dengan tokoh2 terkenal di jamannya mulai dari Scott Fitzgerald sampai Pablo Picasso. Namun hal yg membuat Gil senang adalah saat ia bertemu wanita cantik yg merupakan simpanan dari Picasso bernama Adriana (Marion Cottilard), Gil merasa memiliki kedekatan khusus dengan Adriana dan membuat hubungannya dengan Inez justru semakin merenggang.


Midnight in Paris merupakan karya terbaru dari sutradara terkenal yg  produktif dalam membuat film, Woody Allen, sebuah kisah cinta dengan setting di Paris yg memang menjadi ikon kota romantis, dengan tema sederhana dimana seorang pria merasa tidak cocok dengan pasangannya setelah ia menemukan wanita lain ini menjadi nampak menarik dengan adanya unsur fantasy seperti time travel, ciri khas dari seorang Woddy Allen masih sangat terasa dlm film yg berdurasi 94 menit ini. Penampilan cast-nya terasa pas dengan pemilihan Owen Wilson sebagai karakter utamanya dan didampingi aktris asal Prancis Marion Cotillard yg sangat menawan, Suasana kota Paris yg romantis dan indah terlihat jelas lewat sinematografi handal yg memang merupakan salah satu keunggulan film ini. Overall Midnight in Paris merupakan salah satu film Woody Allen yg mudah untuk diikuti dengan alur cerita yg terasa ringan dan terkesan kurang serius, namun tetap menghibur apalagi dengan nuansa kota Paris yg romantis dan mempesona.

[Review] The Sea Inside (2004)

The Sea Inside (2004)
Biography | Drama
Directed by Alejandro Amenabar
Starring: Javier Bardem, Belen Rueda, Lola Duenas

Ramon Sampedro (Javier Bardem) adalah seorang mantan pelaut yang mengalami kelumpuhan dari leher ke bawah akibat kecelakaan di pantai. Meskipun dirawat dengan baik oleh keluarganya, ia mengangap hidup dalam keadaan lumpuh seperti itu tidak bermartabat. Oleh karena itu ia memperjuangkan haknya selama 30 tahun kepada pemerintah agar diijinkan untuk mengakhiri hidupnya/euthanasia, Ia didampingi seorang pengacara bernama Julia (Belen Rueda) yang selalu menyemangati Ramon agar tetap kuat dalam menjalani kehidupannya.


Film Spanyol yang memenangkan Oscar kategori Best Foreign Language Film 2004 ini berjudul asli Mar Adentro. The Sea Inside sendiri diangkat dari sebuah kisah nyata dan sang sutradara Alejandro Amenabar tergerak untuk membawa kisahnya ke layar lebar. Karakter Ramon Sampredo sendiri berhasil dibawakan secara apik oleh Javier Bardem, ia berakting layaknya seorang yg memiliki kelumpuhan dan hanya bisa terbaring di tempat tidur. Judul film The Sea Inside diambil dari salah satu puisi karya Ramon Sampedro, dalam hal ini kata “Sea/Laut” bisa dikaitkan dengan kematian, laut dan kematian sendiri merupakan hal yang sering dibicarakan hanya di permukaannya saja sedangkan apa yang ada didalamnya merupakan sebuah misteri. Amenabar membawa penonton untuk tidak menghakimi sang tokoh, tapi justru membuat kita untuk merefleksikan apa yg ada di dalam batin seorang Ramon dengan derita yg ia hadapi. Overall film merupakan sebuah kisah dramatis yg membawa pesan positif agar kita sebagai manusia selalu mencintai kehidupan yg sudah Tuhan berikan.


 

Monday, November 14, 2011

[Review] The Adventures of Tintin (2011)

The Adventures of Tintin (2011)


Animation | Action | Adventure
Directed by Steven Spielberg
Starring: Jamie Bell, Andy Serkis, Daniel Craig, Nick Frost, Simon Pegg

The Adventures of Tintin: The Secret of the Unicorn merupakan salah satu kisah serial komik Tintin karya Herge yg kini diangkat ke layar lebar, menceritakan tentang awal mula pertemuan reporter muda bernama Tintin  (Jamie Bell) yg selalu ditemani anjing setianya Snowy dengan Kapten Haddock (Andy Serkis). Suatu hari Tintin menemukan dan membeli sebuah miniature replika kapal yg terkenal pada zamannya, diketahui ternyata itu merupakan replika kapal Unicorn milik bajak laut terkenal  Sir Francis Haddock yg juga diincar seorang bangsawan bernama Mr. Sakharine (Daniel Craig). Tintin pun sadar bahwa replika kapal itu menyimpan sebuah misteri setelah ia menolak tawaran Mr.Sakharine yg ingin membeli kapal tsb, dan secara kebetulan kapal miliknya dicuri seseorang dan membawa Tintin pergi berpetualang untuk mencari rahasia dibalik harta karun tersembunyi milik leluhur kapten Haddock yg tersimpan di dalam 3 replika kapal Unicorn dan salah satunya termasuk milik Tintin yg dicuri.


Setelah menunggu sekian lama, Steven Spielberg akhirnya mewujudkan keinginan penggemar Tintin dengan menyutradarai langsung film ini, dengan diproduseri oleh Peter Jackson dan didukung 2 rumah produksi besar sekaligus yakni Columbia dan Paramount Pictures membuat film ini menjadi unggulan box-office 2011. Dengan teknologi motion capture dan format 3D yg digunakan, Spielberg ingin menghadirkan petualangan Tintin jadi lebih nyata lewat aksi2 yg spektakuler dan disertai bumbu humor yg segar. Spielberg tdk lupa menghadirkan kekhasan kisah Tintin seperti yg ada dalam komik, seperti Snowy si anjing pintar yg memiliki naluri investigasi yg tajam seperti tuannya, Kapten Haddock yg biasa mengumpat dengan ciri khasnya, sampai detektif kembar yg selalu tampil lucu Thomson & Thompson. Mungkin banyak orang yg suka membaca komiknya sudah mengetahui bagaimana cerita dlm film ini namun tetap saja  The Adventures of Tintin  merupakan salah satu film petualangan yg sangat menghibur dan menyenangkan apalagi dengan tampilan grafisnya yg halus membuat film ini menjadi lebih menarik. 


Monday, October 31, 2011

[Review] Real Steel (2011)

Real Steel (2011)
Action | Drama | Sci-Fi
Directed by Shawn Levy
Starring: Hugh Jackman, Dakota Goyo, Evangeline Lily

 Di tahun 2020 olahraga tinju sudah berubah, yang dipertandingkan bkn lagi manusia melainkan robot2 canggih yg besar dan terbuat dari baja. Seorang mantan petinju bernama Charlie Kenton (Hugh Jackman) beralih profesi menjadi promotor robot yg berkeliling untuk mempertandingkan robotnya, ia sendiri memiliki masalah dgn hutang yg belum lunas dan dengan dana yg terbatas ia mencoba peruntungan dgn sebuah robot Jepang yg baru ia beli bernama Noisy Boy, namun itu jg tdk berhasil dan malah membawa ia di ambang kebangkrutan.  Charlie sendiri berhubungan baik dengan seorang wanita pemilik gym bernama Bailey (Evangeline Lily) dan Charlie harus dikejutkan dengan kemunculan putranya yg berusia 11 thn bernama Max (Dakota Goyo), anaknya yg ia telantarkan sejak lahir dan kini ia harus rawat, Max merupakan anak yg keras kepala namun memiliki semangat dan tekad yg besar untuk membawa robotnya  yg bernama Atom untuk mengikuti kejuaraan tinju. Atom sendiri merupakan robot low-end yg ia temukan di tempat barang bekas secara tdk sengaja. Charlie diminta oleh anaknya untuk melatih Atom berlatih tinju dan mengikutsertakannya bertanding dan dengan menghadapi berbagai rintangan hubungan ayah-anak ini kian membaik dan mereka saling bersatu untuk membawa Atom menjadi juara dunia yg baru.


 Film yg disutradarai Shawn Levy dan diproduseri oleh Steven Spielberg ini disajikan secara menghibur, dengan kecanggihan teknologi berupa robot2 yg bertarung layaknya manusia membuat film ini terasa menarik, layaknya sebuah film keluarga Real Steel menghadirkan porsi drama yg apik dgn bumbu sport (boxing) dimana  hubungan ayah dan anak yg penuh perjuangan untuk menjadikan robot mereka menjadi juara. Hugh Jackman memang cocok dlm membawakan peran utamanya sbg seorang ayah sekaligus mantan petinju yg berjibaku di samping ring, kredit tersendiri diberikan untuk Dakota goyo yg mampu mengimbangi akting Hugh dgn penampilannya yg berkesan disini. Secara keseluruhan Real Steel merupakan salah satu film box-office yg berkualitas & menyenangkan untuk ditonton.


 

Sunday, October 30, 2011

[Review] When Harry Met Sally (1989)

When Harry Met Sally (1989)
 Comedy | Drama | Romance
Directed by Rob Reiner
Starring: Billy Crystal, Meg Ryan and Carrie Fisher

Kisah film ini bermula di thn 1977 saat Harry Burns (Billy Crystal) dan Sally Albright (Meg Ryan) lulus dr University of Chicago, kebetulan mereka berdua ingin berangkat ke New York untuk memulai karir baru dan Sally memberikan tumpangan kepada Harry yg saat itu adalah pacar dr sahabatnya. Mereka berdua awalnya merasa tidak sepaham karena Harry berpendapat bahwa "Pria dan wanita tidak dpt menjalin persahabatan karena selalu ada unsur seks didalamnya", hal ini dibantah oleh Sally yg merasa bahwa pria dan wanita dpt berteman tanpa melibatkan seks, setelah 5 tahun mereka berdua bertemu lagi di sebuah bandara New York dan menaiki pesawat yg sama, Sally ternyata sudah memiliki kekasih bernama Joe sedangkan Harry sendiri juga sudah bertunangan dgn wanita bernama Hellen, namun lambat laun mereka berdua merasa akrab dan saling memahami perasaan satu sama lain walaupun 5 tahun kemudian mereka tidak berjumpa lagi, diawali dengan persahabatan sampai pada akhirnya hubungan mereka menjadi lebih spesial.


When Harry Met Sally merupakan salah satu film romcom  yg hebat dan bermakna, dialog-dialog cerdas dan sangat memorable dihadirkan dlm film ini (Harry:You know, you may be the first attractive woman I've not wanted to sleep with in my entire life Sally:That's wonderful Harry). Billy Crystal & Meg Ryan memiliki chemistry yg kental disini sehingga karakter yg mereka bawakan terasa natural, kisah cinta yg simpel dan lucu membuat When Harry Met Sally kelak mengispirasi romcom sejenis  namun tetap film ini saya anggap lebih sempurna dengan cast, dialog, naskah dan penyutradaraan yg bagus, overall this is very highly enjoyable film and unforgettable.

 

Thursday, October 27, 2011

[Review] Departures/Okuribito (2008)

Departures (2008)
Drama
Directed by Yôjirô Takita
Starring: Masahiro Motoki, Ryôko Hirosue and Tsutomu Yamazaki

Daigo Kobayashi (Masahiro Motoki) seorang pemain cello di sebuah orkestra Tokyo yg baru saja kehilangan pekerjaanya karena orkestranya dibubarkan, Daigo pun memutuskan mengajak istrinya untuk kembali ke kota kelahirannya dan mencari pekerjaan baru, ia membaca iklan lowongan dan menemukan penawaran menarik yg awalnya ia pikir sebuah travel agency (Departures) namun ternyata ada kesalahan ketik pd iklan dan malah membawa Daigo bekerja dalam sebuah perusahaan jasa perias jenazah sesuai tradisi Jepang. Pada awalnya ia merasa tidak sanggup untuk bekerja di bidang tersebut  karena harus bersentuhan dengan jenazah yg kadang sudah membusuk, namun ia memuskan bertahan dan memulai karir barunya tersebut dengan penuh pengabdian.


Departures/Okurobito adalah film Jepang yg memenangkan penghargaan Best Foreign Film di ajang Oscar. Sang Sutradara Yojiro Takita mampu membuat sebuah kisah yg bertema kehidupan skaligus kematian dengan cara yg menyentuh, penampilan pemeran utamanya Masahiro Motoki sangat meyakinkan, ia menghayati perannya sebagai pemain cello dgn karakter lembut yg kemudian beralih profesi, begitu juga Tsutomu Yamazaki yg berperan sebagai bos Daigo yg bijaksana. Departures menampilkan sebuah keunikan layaknya film Jepang terutama dalam hal budaya/tradisi disana yg memang memiliki ciri khas tersendiri, begitu pula dgn sifat orang2nya yg tertutup dan terbiasa menyimpan segala sesuatu dalam hatinya sendiri, overall Departures merupakan sebuah film yg dapat menginspirasi kita sebagai manusia agar lebih menghargai sebuah pekerjaan maupun kehidupan itu sendiri, very recommended movie.


Tuesday, October 25, 2011

[Review] Elite Squad/Tropa de Elite (2007)

Elite Squad (2007)
 Action | Crime | Drama
Directed by José Padilha
Starring: Wagner Moura, André Ramiro and Caio Junqueira

 Film ini bersetting di Rio de Janeiro tahun 1997 dimana menjelang kedatangan Paus Yohanes Paulus II ke sebuah lokasi yg kumuh dan banyaknya peredaran narkoba, pengamanan pun dilakukan dengan ketat hingga melibatkan skuad elit BOPE (mirip dgn SWAT di USA), seorang kapten bernama Nascimento (Wagner Moura) ditugaskan untuk memimpin operasi pengamanan disana namun karena istrinya akan melahirkan anak pertamanya ia pun berniat mundur dan mencari seorang  yg akan menggantikan dirinya dalam bertugas. Di saat bersamaan ada 2 orang sahabat bernama Neto (Caio Junqueira) dan Matias (André Ramiro) yg baru saja bergabung dengan kepolisian dan mereka memiliki pandangan idealis untuk menjadi seorang polisi yg jujur dan berkomitmen dalam memerangi kejahatan, mereka berdua tertarik untuk bergabung dalam skuad BOPE setelah terjadi sebuah insiden penembakan di sebuah lokasi yg membahayakan nyawa polisi. 


Film yang menggabungkan action dengan drama kriminal ini cukup memuaskan dalam hal storyline, naskahnya sendiri ditulis oleh penulis skenario "City of God" maka tidak heran akan ada kemiripan tema yakni tentang realitas sosial di Brazil dimana kejahatan masih banyak terjadi dlm masyarakat. Khusus untuk pemerannya sendiri saya melihat Wagner Moura sangat menjiwai perannya sebagai seorang kapten polisi yg tegas dan berwibawa. Film ini banyak menampilkan adegan kekerasan dan itu menjadi salah satu nilai plus tersendiri untuk sebuah film action, overall Elite Squad adalah film yang cukup impresif dan layak untuk ditonton.   


 

Wednesday, October 19, 2011

[Review] 25th Hour (2002)

25th Hour (2002)
 
Crime | Drama
Directed By Spike Lee
Starring: Edward Norton, Phillip Seymour Hoffman, Barry Pepper, Rosario Dawson

25th Hour menceritakan kisah tentang seorang pria bernama Monty Brogan (Edward Norton), ia tinggal di Manhattan New York bersama pacarnya gadis keturunan Puerto Rico bernama Naturelle (Rosario Dawson) dan seekor anjing yg selalu menemaninya Doyle. Monty sendiri terkenal sebagai seorang drug dealer yg cukup disegani di lingkungannya dan akibat ulahnya  Monty harus menerima dakwaan 7 thn penjara akibat kepemilikan drugs yg ditemukan polisi dalam apartemennya. Maka pada hari terakhir sebelum ia harus ditahan Monty berusaha untuk menghubungi ayahnya (Brian Cox) serta berkumpul kembali bersama 2 teman lamanya yakni Frank (Barry Pepper) seorang pialang saham yg sukses dan Jacob (Phillip Seymour Hoffman) seorang guru SMA, mereka menghabiskan malam di sebuah klub dan membicarakan banyak hal termasuk wanita dan pekerjaan. Momen terakhir kebebasan Monty tersebut ternyata memilik makna tersendiri dimana ia juga mencari siapa orang yg memberikan informasi pada polisi hingga membuat ia harus menerima hukuman yg kelak ia akan jalani.


Film yg disutradarai Spike Lee ini bercerita mengenai hari terakhir kebebasan seorang drug dealer yg bersetting post 9/11 New York. Kisahnya sendiri terasa emosional dan dipenuhi konflik batin dari tokoh utamanya, seorang yg berharap ingin merubah hidupnya yg terasa buruk namun malah masalah baru yg ia harus terima. Penampilan para pemerannya  sangat hebat dlm film ini terutama Edward Norton yg memang cocok dalam membawakan karakter seorang pria bermasalah (seperti di American History x & Fight Club), begitu juga dengan Barry Pepper, Rosario Dawson, dan Phillip Seymour Hoffman yg masing2 bermain apik disini. Dengan gaya penyutradaraan Spike Lee yg piawai dalam membawakan tema sosial dalam sebuah kisah drama membuat film yg berdurasi 2 jam lebih ini menjadi tidak membosankan, banyak adegan yg lekat dengan kehidupan itu sendiri dan efeknya terasa sangat mengejutkan melihat kenyataan yg ada dlm masyarakat khususnya di Amerika, overall 25th Hour merupakan  sebuah film drama kriminal yg cerdas dan sarat akan pesan moral tanpa harus menggurui penonton.

Thursday, October 13, 2011

[Review] Jarhead (2005)

Jarhead (2005)
                                                             Biography | Drama | War 
Directed by Sam Mendes
Starring: Jake Gyllenhaal, Peter Sarsgaard, Jamie Fox, Chris Cooper

Jarhead adalah sebuah film drama perang yg menceritakan tentang sekelompok prajurit yg dilatih untuk diterjunkan langsung ke medan perang dengan setting perang teluk pertama. Tokoh utama disini adalah seorang seorang marinir muda bernama Anthony "Swoff" Swofford (Jake Gyllenhaal) yg baru saja lulus dari kamp pelatihan prajurit  dan bersiap untuk  menghadapi misi pertamanya sebagai seorang tentara. Ia berteman akrab dengan  rekan barunya yg bernama Troy (Peter Sarsgaard), seorang prajurit senior yg juga sekaligus mentor untuk dirinya. Selain itu ada juga seorang staff sersan bernama Sykes (Jamie Foxx) yg membantu Swoff untuk menjadi seorang scout sniper yg handal agar bisa masuk ke dalam timnya. Selang beberapa waktu setelah Kuwait diinvasi oleh Irak, para pasukan marinir ini pun dikirim ke Arab Saudi dalam operasi "desert shield" dan selama 175 hari mereka tinggal di sebuah perkemahan yg terletak di padang gurun, disana para prajurit menghabiskan waktu untuk melawan kebosanan selagi menunggu perintah berperang dengan melakukan banyak hal seperti bermain rugby, berpesta dalam kamp, sampai menonton film. Namun perang yg dinanti justru terjadi saat mereka mengadapi diri sendiri karena kondisi yg berat dan melelahkan akibat situasi yg tidak menentu disana.



Jarhead berbeda dengan kebanyakan film perang lainnya, film garapan sutradara pemenang Oscar Sam Mendes ini lebih menitikberatkan ke sisi psikologis para tentara saat berada di medan perang, apabila anda mengharapkan banyak aksi pertempuran yg dahsyat dalam film berdurasi 2 jam ini maka anda tidak akan menemukannya. Secara kualitas film ini sangat realistis dalam menggambarkan sisi kemanusiaan para prajurit yg juga memiliki masalah akibat tekanan mental mulai dari ketakutan akan serangan musuh hingga kebosanan yg melanda mereka, di adegan awalnya bahkan terasa sangat mirip dengan Full Metal Jacket Kubrick dimana seorang komandan memarahi para prajuritnya dengan makian yg kasar. Overall Jarhead merupakan  film perang yg unik baik dari segi plot, karakter, hingga visualisasi indah yg ditampilkan, kisahnya pun sangat nyata dalam menggambarkan kondisi perang yg sesungguhnya terjadi.   

Wednesday, October 12, 2011

[Review] The Hangover Part II (2011)

The Hangover Part II (2011)
 
Comedy
Directed by Todd Phillips
Starring: Bradley Cooper, Ed Helms, Zach Galifianakis, Justin Bartha, Ken Jeong

The Hangover kembali lagi dengan sekuelnya yg kini berlokasi di kota eksotik Bangkok, diawali dengan Stuart ( Ed Helms) yg telah  telah menemukan pasangan hidupnya yg baru seorang gadis asia bernama Lauren (Jamie Chung) dan dalam rangka mempersiapkan pesta pernikahan Stu memutuskan datang ke tempat gadis pujaan hatinya di Bangkok, tentu saja Stu tidak seorang diri karena ia beserta 3 sahabat karibnya, Phil (Bradley Cooper), Alan (Zach Galifianakis), dan Doug (Justin Bartha) ikut mendampingi perjalanan penting tersebut. Stu memutuskan untuk melakukan sebuah makan siang sederhana beserta calon istri & keluarganya tapi rencana tersebut malah berantakan sebab setelah memutuskan semalaman berpesta di pantai sehari sebelumnya, kejadian yg sama seperti 2 thn lalu di Las Vegas terulang kembali bahkan kali ini melibatkan calon adik ipar Stu dan ada juga kemunculan musuh lama mereka Mr.Chow (Ken Jeong) yg semakin menambah rumit petualangan mereka di Bangkok.


Munculnya The Hangover Part II tidak terlepas dari kesuksesan luar biasa film pertamanya yg meraup untung besar dan bahkan menang di penghargaan Golden Globe, dengan cast yg sama dgn film sebelumnya dan plot yg juga tidak berbeda sudah jelas film ini hanya menjual kelucuan yg "gila" ala The Wolfpack, kali ini bahkan lebih liar karena settingnya sendiri berada di kota Bangkok. Sisi komedi yg ditampilkan tetap menghibur namun menjadi berlebihan dgn gimmick yg sedikit dipaksakan seperti kemunculan Mr.Chow yg mendapat porsi tampil lebih banyak kali ini. Saya pribadi lebih menyukai film pertamanya yg jauh lebih menarik namun tetap saja kisah komedi lucu ini dapat menjadi hiburan tersendiri.


Tuesday, October 11, 2011

[Review] Matchstick Men (2003)

Matchstick Men (2003)
Comedy | Crime | Drama 
Directed by Ridley Scott
Starring: Nicholas Cage, Alison Lohman, Sam Rockwell, Bruce Altman

Roy Waller (Nicholas Cage) adalah seorang pria yg kesehariannya bekerja sebagai con artist dimana ia selalu menipu dengan cara berpura-pura sebagai penawar jasa produk. Ia tidak sendirian dlm menjalani tugasnya karena ia dibantu oleh Frank (Sam Rockwell) sang partner kerjanya. Roy sendiri menderita obsesif komplusif dimana ia sangat obsesif dlm menjaga kebersihan diri dan rumahnya. Karena kehabisan obat Roy menjadi stress dan atas petunjuk rekannya ia menghubungi psikiater Dr.Klein (Bruce Altman) yg menangani penyakitnya. Sang psikiater bahkan menemukan putri Roy, Angela (Alison Lohman) yg selama 14 tahun belum pernah ditemui oleh Roy, maka terjalinlah hubungan antara ayah-anak ini dengan baik bahkan Roy sampai mengajari Angela cara trik menipu yg biasa ia lakukan. 


Matchstick Men diangkat dari novel karya Eric Garcia yg berjudul Matchstick Men: A Novel about Grifters with Issues. Film karya Ridley Scott ini lebih ringan dibandingkan film-film yg biasa ia buat (Gladiator, Black Hawk Down), namun jelas kelebihan Matchstick Men ada pada  twist dan plot-nya yg memikat karena memang tema film ini adalah penipuan. Nicholas Cage berakting dengan hebat di film ini dalam memerankan seorang penipu yg memiliki perilaku aneh karena penyakitnya, chemistry yg terbangun antara Nic dengan Alison Lohman begitu kental hingga menimbulkan kesan mereka seolah ayah dan anak yg sebenarnya. Tipu menipu dlm film ini termasuk jenis sederhana tapi cerdas karena hanya berdasarkan ucapan dan trik psikologi saja tanpa adanya kekerasan, overall film ini layak untuk ditonton terutama bila anda menggemari film yg ringan dengan kejutan yg hebat.




Tuesday, October 4, 2011

[Review] Carlito's Way (1993)

Carlito's Way (1993)
 
Crime | Drama | Thriller
Directed by Brian De Palma
Starring: Al Pacino, Sean Penn, Penelope Ann Miller, John Leguizamo

Carlito Brigante (Al Pacino) adalah seorang eks mafia obat bius yg disegani dan baru saja keluar dari hukuman penjaranya, berniat mengumpulkan uang untuk menjadi pengusaha mobil dan hidup  tenang dengan kekasih lamanya seorang penari bernama Gail (Penelope Ann Miller), mantan penjahat ini ingin keluar dari lingkaran kejahatan yg dulu ia lakukan namun keadaan membuat ia berbisnis dengan orang2 licik disekitarnya, sahabat sekaligus pengacara yg membebaskannya dari tahanan David Kleinfeld (Sean Penn) termasuk salah satu orang yg membawa Carlito kembali ke jalan mafia dan akhirnya terlibat dengan orang2 yg ingin membunuh mereka.



Carlito's Way merupakan kisah ironi tentang seorang mantan mafia yg ingin bertobat namun justru kembali ke perbuatan di masa lalunya, diperankan dengan sangat hebat oleh Al Pacino yg memang sangat identik dengan tokoh mafia, selain itu Sean Penn juga mencuri perhatian lewat penampilannya yg meyakinkan sebagai sosok pengacara yg "kotor". Disutradarai oleh Brian De Palma dan merupakan reuni dgn Al Pac setelah Scarface di thn 1983, film ini penuh dengan intrik (tokoh utama yg selalu berurusan dengan bahaya di sekitarnya), romance (kisah cinta antara Carlitos dan Gail), dan tidak lupa konflik yg penuh  dendam di dalamnya (adanya mafia yg ingin membunuh Carlitos dan Kleinfeld). Sebuah film dengan kisah yg hebat mengenai sisi lain seorang mafia, a true crime classics.


 

Saturday, October 1, 2011

-Short Film by Famous Director-

Film pendek termasuk salah satu bentuk karya sinema yg cukup populer, beberapa sutradara hebat juga membuat karya film pendek sebelum mereka menjadi dikenal seperti sekarang, salah satu contohnya adalah seorang Christopher Nolan dengan film pendeknya yg berjudul Doodlebug (1997), semua penggemar film pasti menyukai karya2 Nolan yg menarik seperti The Dark Knight, Memento, dan Inception. Dengan melihat beberapa short film berikut  membuat kita dapat merasakan awal dari directing style mereka sebelum akhirnya karya2 hebat dapat dibuat oleh sutradara tersebut.

 Doodlebug by Christopher Nolan

Vincent by Tim Burton

The Big Shave by Martin Scosese
 

Day of the Fight by Stanley Kubrick
 

 Lampa The Lamp by Roman Polanski

Bedhead by Robert Rodriguez
 

Last Year in Viet Nam by Oliver Stone 
 

My Best Friends Birthday by Quentin Tarantino
 

Thursday, September 29, 2011

[Review] Rise of the Planet of the Apes (2011)


                     Rise of the Planet of the Apes (2011)
Action | Drama | Sci-Fi
Directed by Rupert Wyatt
Starring: James Franco, Andy Serkis, Freida Pinto, Tom Felton

Sebuah penelitian dilakukan oleh seorang ilmuwan bernama Will Rodman (James Franco) dalam  menemukan obat baru untuk penyakit Alzheimer, ia berharap obat itu akan menyembuhkan ayahnya yg sedang sakit. Sebagai eksperimen seekor kera betina ditangkap dan dibawa ke lab GenSys di San Francisco untuk menjalani tes dan akibat pengaruh obat yg diberikan kera itu tewas dan meninggalkan bayinya Caesar (Andy Serkis). Will akhirnya membawa pulang Caesar dan ia besarkan seperti layaknya anak manusia. Caesar sendiri ternyata memiliki tingkat intelejensia diatas rata-rata karena faktor keturunan dr ibunya dan akibat suatu insiden ia dihukum dan dimasukan ke dalam sebuah tempat penangkaran primata, disana Caesar ternyata menyadari perbedaan yg ia miliki dengan ras sejenisnya dan ia mulai membangun sebuah pasukan untuk keluar dr tempat tersebut.


Dapat dibilang reboot dr series Planet of the Apes ini salah satu film terbaik di tahun 2011, sebuah kisah menyentuh sekaligus mendebarkan dimana hubungan Will dan Caesar sangat dekat layaknya ayah dan anak (adegan2 saat Caesar tumbuh dewasa cukup mengharukan), ditambah dengan teknologi visual FX yg canggih dan tidak lupa performa Andy Serkis dengan Motion Capture-nya yg mempesona, dapat dibilang Andy selalu berhasil menghidupkan karakter fiksi menjadi nampak lebih hidup dengan kehebatannya (karakter  Gollum dan King Kong juga ia perankan dengan apik sebelumnya). Sang sutradara Rupert Wyatt membawa pengaruh yg kuat dlm franchise ini dan ia berhasil membuat sebuah film action/sci-fi yg memiliki sentuhan dramatis namun tetap menghibur.