Monday, October 31, 2011

[Review] Real Steel (2011)

Real Steel (2011)
Action | Drama | Sci-Fi
Directed by Shawn Levy
Starring: Hugh Jackman, Dakota Goyo, Evangeline Lily

 Di tahun 2020 olahraga tinju sudah berubah, yang dipertandingkan bkn lagi manusia melainkan robot2 canggih yg besar dan terbuat dari baja. Seorang mantan petinju bernama Charlie Kenton (Hugh Jackman) beralih profesi menjadi promotor robot yg berkeliling untuk mempertandingkan robotnya, ia sendiri memiliki masalah dgn hutang yg belum lunas dan dengan dana yg terbatas ia mencoba peruntungan dgn sebuah robot Jepang yg baru ia beli bernama Noisy Boy, namun itu jg tdk berhasil dan malah membawa ia di ambang kebangkrutan.  Charlie sendiri berhubungan baik dengan seorang wanita pemilik gym bernama Bailey (Evangeline Lily) dan Charlie harus dikejutkan dengan kemunculan putranya yg berusia 11 thn bernama Max (Dakota Goyo), anaknya yg ia telantarkan sejak lahir dan kini ia harus rawat, Max merupakan anak yg keras kepala namun memiliki semangat dan tekad yg besar untuk membawa robotnya  yg bernama Atom untuk mengikuti kejuaraan tinju. Atom sendiri merupakan robot low-end yg ia temukan di tempat barang bekas secara tdk sengaja. Charlie diminta oleh anaknya untuk melatih Atom berlatih tinju dan mengikutsertakannya bertanding dan dengan menghadapi berbagai rintangan hubungan ayah-anak ini kian membaik dan mereka saling bersatu untuk membawa Atom menjadi juara dunia yg baru.


 Film yg disutradarai Shawn Levy dan diproduseri oleh Steven Spielberg ini disajikan secara menghibur, dengan kecanggihan teknologi berupa robot2 yg bertarung layaknya manusia membuat film ini terasa menarik, layaknya sebuah film keluarga Real Steel menghadirkan porsi drama yg apik dgn bumbu sport (boxing) dimana  hubungan ayah dan anak yg penuh perjuangan untuk menjadikan robot mereka menjadi juara. Hugh Jackman memang cocok dlm membawakan peran utamanya sbg seorang ayah sekaligus mantan petinju yg berjibaku di samping ring, kredit tersendiri diberikan untuk Dakota goyo yg mampu mengimbangi akting Hugh dgn penampilannya yg berkesan disini. Secara keseluruhan Real Steel merupakan salah satu film box-office yg berkualitas & menyenangkan untuk ditonton.


 

Sunday, October 30, 2011

[Review] When Harry Met Sally (1989)

When Harry Met Sally (1989)
 Comedy | Drama | Romance
Directed by Rob Reiner
Starring: Billy Crystal, Meg Ryan and Carrie Fisher

Kisah film ini bermula di thn 1977 saat Harry Burns (Billy Crystal) dan Sally Albright (Meg Ryan) lulus dr University of Chicago, kebetulan mereka berdua ingin berangkat ke New York untuk memulai karir baru dan Sally memberikan tumpangan kepada Harry yg saat itu adalah pacar dr sahabatnya. Mereka berdua awalnya merasa tidak sepaham karena Harry berpendapat bahwa "Pria dan wanita tidak dpt menjalin persahabatan karena selalu ada unsur seks didalamnya", hal ini dibantah oleh Sally yg merasa bahwa pria dan wanita dpt berteman tanpa melibatkan seks, setelah 5 tahun mereka berdua bertemu lagi di sebuah bandara New York dan menaiki pesawat yg sama, Sally ternyata sudah memiliki kekasih bernama Joe sedangkan Harry sendiri juga sudah bertunangan dgn wanita bernama Hellen, namun lambat laun mereka berdua merasa akrab dan saling memahami perasaan satu sama lain walaupun 5 tahun kemudian mereka tidak berjumpa lagi, diawali dengan persahabatan sampai pada akhirnya hubungan mereka menjadi lebih spesial.


When Harry Met Sally merupakan salah satu film romcom  yg hebat dan bermakna, dialog-dialog cerdas dan sangat memorable dihadirkan dlm film ini (Harry:You know, you may be the first attractive woman I've not wanted to sleep with in my entire life Sally:That's wonderful Harry). Billy Crystal & Meg Ryan memiliki chemistry yg kental disini sehingga karakter yg mereka bawakan terasa natural, kisah cinta yg simpel dan lucu membuat When Harry Met Sally kelak mengispirasi romcom sejenis  namun tetap film ini saya anggap lebih sempurna dengan cast, dialog, naskah dan penyutradaraan yg bagus, overall this is very highly enjoyable film and unforgettable.

 

Thursday, October 27, 2011

[Review] Departures/Okuribito (2008)

Departures (2008)
Drama
Directed by Yôjirô Takita
Starring: Masahiro Motoki, Ryôko Hirosue and Tsutomu Yamazaki

Daigo Kobayashi (Masahiro Motoki) seorang pemain cello di sebuah orkestra Tokyo yg baru saja kehilangan pekerjaanya karena orkestranya dibubarkan, Daigo pun memutuskan mengajak istrinya untuk kembali ke kota kelahirannya dan mencari pekerjaan baru, ia membaca iklan lowongan dan menemukan penawaran menarik yg awalnya ia pikir sebuah travel agency (Departures) namun ternyata ada kesalahan ketik pd iklan dan malah membawa Daigo bekerja dalam sebuah perusahaan jasa perias jenazah sesuai tradisi Jepang. Pada awalnya ia merasa tidak sanggup untuk bekerja di bidang tersebut  karena harus bersentuhan dengan jenazah yg kadang sudah membusuk, namun ia memuskan bertahan dan memulai karir barunya tersebut dengan penuh pengabdian.


Departures/Okurobito adalah film Jepang yg memenangkan penghargaan Best Foreign Film di ajang Oscar. Sang Sutradara Yojiro Takita mampu membuat sebuah kisah yg bertema kehidupan skaligus kematian dengan cara yg menyentuh, penampilan pemeran utamanya Masahiro Motoki sangat meyakinkan, ia menghayati perannya sebagai pemain cello dgn karakter lembut yg kemudian beralih profesi, begitu juga Tsutomu Yamazaki yg berperan sebagai bos Daigo yg bijaksana. Departures menampilkan sebuah keunikan layaknya film Jepang terutama dalam hal budaya/tradisi disana yg memang memiliki ciri khas tersendiri, begitu pula dgn sifat orang2nya yg tertutup dan terbiasa menyimpan segala sesuatu dalam hatinya sendiri, overall Departures merupakan sebuah film yg dapat menginspirasi kita sebagai manusia agar lebih menghargai sebuah pekerjaan maupun kehidupan itu sendiri, very recommended movie.


Tuesday, October 25, 2011

[Review] Elite Squad/Tropa de Elite (2007)

Elite Squad (2007)
 Action | Crime | Drama
Directed by José Padilha
Starring: Wagner Moura, André Ramiro and Caio Junqueira

 Film ini bersetting di Rio de Janeiro tahun 1997 dimana menjelang kedatangan Paus Yohanes Paulus II ke sebuah lokasi yg kumuh dan banyaknya peredaran narkoba, pengamanan pun dilakukan dengan ketat hingga melibatkan skuad elit BOPE (mirip dgn SWAT di USA), seorang kapten bernama Nascimento (Wagner Moura) ditugaskan untuk memimpin operasi pengamanan disana namun karena istrinya akan melahirkan anak pertamanya ia pun berniat mundur dan mencari seorang  yg akan menggantikan dirinya dalam bertugas. Di saat bersamaan ada 2 orang sahabat bernama Neto (Caio Junqueira) dan Matias (André Ramiro) yg baru saja bergabung dengan kepolisian dan mereka memiliki pandangan idealis untuk menjadi seorang polisi yg jujur dan berkomitmen dalam memerangi kejahatan, mereka berdua tertarik untuk bergabung dalam skuad BOPE setelah terjadi sebuah insiden penembakan di sebuah lokasi yg membahayakan nyawa polisi. 


Film yang menggabungkan action dengan drama kriminal ini cukup memuaskan dalam hal storyline, naskahnya sendiri ditulis oleh penulis skenario "City of God" maka tidak heran akan ada kemiripan tema yakni tentang realitas sosial di Brazil dimana kejahatan masih banyak terjadi dlm masyarakat. Khusus untuk pemerannya sendiri saya melihat Wagner Moura sangat menjiwai perannya sebagai seorang kapten polisi yg tegas dan berwibawa. Film ini banyak menampilkan adegan kekerasan dan itu menjadi salah satu nilai plus tersendiri untuk sebuah film action, overall Elite Squad adalah film yang cukup impresif dan layak untuk ditonton.   


 

Wednesday, October 19, 2011

[Review] 25th Hour (2002)

25th Hour (2002)
 
Crime | Drama
Directed By Spike Lee
Starring: Edward Norton, Phillip Seymour Hoffman, Barry Pepper, Rosario Dawson

25th Hour menceritakan kisah tentang seorang pria bernama Monty Brogan (Edward Norton), ia tinggal di Manhattan New York bersama pacarnya gadis keturunan Puerto Rico bernama Naturelle (Rosario Dawson) dan seekor anjing yg selalu menemaninya Doyle. Monty sendiri terkenal sebagai seorang drug dealer yg cukup disegani di lingkungannya dan akibat ulahnya  Monty harus menerima dakwaan 7 thn penjara akibat kepemilikan drugs yg ditemukan polisi dalam apartemennya. Maka pada hari terakhir sebelum ia harus ditahan Monty berusaha untuk menghubungi ayahnya (Brian Cox) serta berkumpul kembali bersama 2 teman lamanya yakni Frank (Barry Pepper) seorang pialang saham yg sukses dan Jacob (Phillip Seymour Hoffman) seorang guru SMA, mereka menghabiskan malam di sebuah klub dan membicarakan banyak hal termasuk wanita dan pekerjaan. Momen terakhir kebebasan Monty tersebut ternyata memilik makna tersendiri dimana ia juga mencari siapa orang yg memberikan informasi pada polisi hingga membuat ia harus menerima hukuman yg kelak ia akan jalani.


Film yg disutradarai Spike Lee ini bercerita mengenai hari terakhir kebebasan seorang drug dealer yg bersetting post 9/11 New York. Kisahnya sendiri terasa emosional dan dipenuhi konflik batin dari tokoh utamanya, seorang yg berharap ingin merubah hidupnya yg terasa buruk namun malah masalah baru yg ia harus terima. Penampilan para pemerannya  sangat hebat dlm film ini terutama Edward Norton yg memang cocok dalam membawakan karakter seorang pria bermasalah (seperti di American History x & Fight Club), begitu juga dengan Barry Pepper, Rosario Dawson, dan Phillip Seymour Hoffman yg masing2 bermain apik disini. Dengan gaya penyutradaraan Spike Lee yg piawai dalam membawakan tema sosial dalam sebuah kisah drama membuat film yg berdurasi 2 jam lebih ini menjadi tidak membosankan, banyak adegan yg lekat dengan kehidupan itu sendiri dan efeknya terasa sangat mengejutkan melihat kenyataan yg ada dlm masyarakat khususnya di Amerika, overall 25th Hour merupakan  sebuah film drama kriminal yg cerdas dan sarat akan pesan moral tanpa harus menggurui penonton.

Thursday, October 13, 2011

[Review] Jarhead (2005)

Jarhead (2005)
                                                             Biography | Drama | War 
Directed by Sam Mendes
Starring: Jake Gyllenhaal, Peter Sarsgaard, Jamie Fox, Chris Cooper

Jarhead adalah sebuah film drama perang yg menceritakan tentang sekelompok prajurit yg dilatih untuk diterjunkan langsung ke medan perang dengan setting perang teluk pertama. Tokoh utama disini adalah seorang seorang marinir muda bernama Anthony "Swoff" Swofford (Jake Gyllenhaal) yg baru saja lulus dari kamp pelatihan prajurit  dan bersiap untuk  menghadapi misi pertamanya sebagai seorang tentara. Ia berteman akrab dengan  rekan barunya yg bernama Troy (Peter Sarsgaard), seorang prajurit senior yg juga sekaligus mentor untuk dirinya. Selain itu ada juga seorang staff sersan bernama Sykes (Jamie Foxx) yg membantu Swoff untuk menjadi seorang scout sniper yg handal agar bisa masuk ke dalam timnya. Selang beberapa waktu setelah Kuwait diinvasi oleh Irak, para pasukan marinir ini pun dikirim ke Arab Saudi dalam operasi "desert shield" dan selama 175 hari mereka tinggal di sebuah perkemahan yg terletak di padang gurun, disana para prajurit menghabiskan waktu untuk melawan kebosanan selagi menunggu perintah berperang dengan melakukan banyak hal seperti bermain rugby, berpesta dalam kamp, sampai menonton film. Namun perang yg dinanti justru terjadi saat mereka mengadapi diri sendiri karena kondisi yg berat dan melelahkan akibat situasi yg tidak menentu disana.



Jarhead berbeda dengan kebanyakan film perang lainnya, film garapan sutradara pemenang Oscar Sam Mendes ini lebih menitikberatkan ke sisi psikologis para tentara saat berada di medan perang, apabila anda mengharapkan banyak aksi pertempuran yg dahsyat dalam film berdurasi 2 jam ini maka anda tidak akan menemukannya. Secara kualitas film ini sangat realistis dalam menggambarkan sisi kemanusiaan para prajurit yg juga memiliki masalah akibat tekanan mental mulai dari ketakutan akan serangan musuh hingga kebosanan yg melanda mereka, di adegan awalnya bahkan terasa sangat mirip dengan Full Metal Jacket Kubrick dimana seorang komandan memarahi para prajuritnya dengan makian yg kasar. Overall Jarhead merupakan  film perang yg unik baik dari segi plot, karakter, hingga visualisasi indah yg ditampilkan, kisahnya pun sangat nyata dalam menggambarkan kondisi perang yg sesungguhnya terjadi.   

Wednesday, October 12, 2011

[Review] The Hangover Part II (2011)

The Hangover Part II (2011)
 
Comedy
Directed by Todd Phillips
Starring: Bradley Cooper, Ed Helms, Zach Galifianakis, Justin Bartha, Ken Jeong

The Hangover kembali lagi dengan sekuelnya yg kini berlokasi di kota eksotik Bangkok, diawali dengan Stuart ( Ed Helms) yg telah  telah menemukan pasangan hidupnya yg baru seorang gadis asia bernama Lauren (Jamie Chung) dan dalam rangka mempersiapkan pesta pernikahan Stu memutuskan datang ke tempat gadis pujaan hatinya di Bangkok, tentu saja Stu tidak seorang diri karena ia beserta 3 sahabat karibnya, Phil (Bradley Cooper), Alan (Zach Galifianakis), dan Doug (Justin Bartha) ikut mendampingi perjalanan penting tersebut. Stu memutuskan untuk melakukan sebuah makan siang sederhana beserta calon istri & keluarganya tapi rencana tersebut malah berantakan sebab setelah memutuskan semalaman berpesta di pantai sehari sebelumnya, kejadian yg sama seperti 2 thn lalu di Las Vegas terulang kembali bahkan kali ini melibatkan calon adik ipar Stu dan ada juga kemunculan musuh lama mereka Mr.Chow (Ken Jeong) yg semakin menambah rumit petualangan mereka di Bangkok.


Munculnya The Hangover Part II tidak terlepas dari kesuksesan luar biasa film pertamanya yg meraup untung besar dan bahkan menang di penghargaan Golden Globe, dengan cast yg sama dgn film sebelumnya dan plot yg juga tidak berbeda sudah jelas film ini hanya menjual kelucuan yg "gila" ala The Wolfpack, kali ini bahkan lebih liar karena settingnya sendiri berada di kota Bangkok. Sisi komedi yg ditampilkan tetap menghibur namun menjadi berlebihan dgn gimmick yg sedikit dipaksakan seperti kemunculan Mr.Chow yg mendapat porsi tampil lebih banyak kali ini. Saya pribadi lebih menyukai film pertamanya yg jauh lebih menarik namun tetap saja kisah komedi lucu ini dapat menjadi hiburan tersendiri.


Tuesday, October 11, 2011

[Review] Matchstick Men (2003)

Matchstick Men (2003)
Comedy | Crime | Drama 
Directed by Ridley Scott
Starring: Nicholas Cage, Alison Lohman, Sam Rockwell, Bruce Altman

Roy Waller (Nicholas Cage) adalah seorang pria yg kesehariannya bekerja sebagai con artist dimana ia selalu menipu dengan cara berpura-pura sebagai penawar jasa produk. Ia tidak sendirian dlm menjalani tugasnya karena ia dibantu oleh Frank (Sam Rockwell) sang partner kerjanya. Roy sendiri menderita obsesif komplusif dimana ia sangat obsesif dlm menjaga kebersihan diri dan rumahnya. Karena kehabisan obat Roy menjadi stress dan atas petunjuk rekannya ia menghubungi psikiater Dr.Klein (Bruce Altman) yg menangani penyakitnya. Sang psikiater bahkan menemukan putri Roy, Angela (Alison Lohman) yg selama 14 tahun belum pernah ditemui oleh Roy, maka terjalinlah hubungan antara ayah-anak ini dengan baik bahkan Roy sampai mengajari Angela cara trik menipu yg biasa ia lakukan. 


Matchstick Men diangkat dari novel karya Eric Garcia yg berjudul Matchstick Men: A Novel about Grifters with Issues. Film karya Ridley Scott ini lebih ringan dibandingkan film-film yg biasa ia buat (Gladiator, Black Hawk Down), namun jelas kelebihan Matchstick Men ada pada  twist dan plot-nya yg memikat karena memang tema film ini adalah penipuan. Nicholas Cage berakting dengan hebat di film ini dalam memerankan seorang penipu yg memiliki perilaku aneh karena penyakitnya, chemistry yg terbangun antara Nic dengan Alison Lohman begitu kental hingga menimbulkan kesan mereka seolah ayah dan anak yg sebenarnya. Tipu menipu dlm film ini termasuk jenis sederhana tapi cerdas karena hanya berdasarkan ucapan dan trik psikologi saja tanpa adanya kekerasan, overall film ini layak untuk ditonton terutama bila anda menggemari film yg ringan dengan kejutan yg hebat.




Tuesday, October 4, 2011

[Review] Carlito's Way (1993)

Carlito's Way (1993)
 
Crime | Drama | Thriller
Directed by Brian De Palma
Starring: Al Pacino, Sean Penn, Penelope Ann Miller, John Leguizamo

Carlito Brigante (Al Pacino) adalah seorang eks mafia obat bius yg disegani dan baru saja keluar dari hukuman penjaranya, berniat mengumpulkan uang untuk menjadi pengusaha mobil dan hidup  tenang dengan kekasih lamanya seorang penari bernama Gail (Penelope Ann Miller), mantan penjahat ini ingin keluar dari lingkaran kejahatan yg dulu ia lakukan namun keadaan membuat ia berbisnis dengan orang2 licik disekitarnya, sahabat sekaligus pengacara yg membebaskannya dari tahanan David Kleinfeld (Sean Penn) termasuk salah satu orang yg membawa Carlito kembali ke jalan mafia dan akhirnya terlibat dengan orang2 yg ingin membunuh mereka.



Carlito's Way merupakan kisah ironi tentang seorang mantan mafia yg ingin bertobat namun justru kembali ke perbuatan di masa lalunya, diperankan dengan sangat hebat oleh Al Pacino yg memang sangat identik dengan tokoh mafia, selain itu Sean Penn juga mencuri perhatian lewat penampilannya yg meyakinkan sebagai sosok pengacara yg "kotor". Disutradarai oleh Brian De Palma dan merupakan reuni dgn Al Pac setelah Scarface di thn 1983, film ini penuh dengan intrik (tokoh utama yg selalu berurusan dengan bahaya di sekitarnya), romance (kisah cinta antara Carlitos dan Gail), dan tidak lupa konflik yg penuh  dendam di dalamnya (adanya mafia yg ingin membunuh Carlitos dan Kleinfeld). Sebuah film dengan kisah yg hebat mengenai sisi lain seorang mafia, a true crime classics.


 

Saturday, October 1, 2011

-Short Film by Famous Director-

Film pendek termasuk salah satu bentuk karya sinema yg cukup populer, beberapa sutradara hebat juga membuat karya film pendek sebelum mereka menjadi dikenal seperti sekarang, salah satu contohnya adalah seorang Christopher Nolan dengan film pendeknya yg berjudul Doodlebug (1997), semua penggemar film pasti menyukai karya2 Nolan yg menarik seperti The Dark Knight, Memento, dan Inception. Dengan melihat beberapa short film berikut  membuat kita dapat merasakan awal dari directing style mereka sebelum akhirnya karya2 hebat dapat dibuat oleh sutradara tersebut.

 Doodlebug by Christopher Nolan

Vincent by Tim Burton

The Big Shave by Martin Scosese
 

Day of the Fight by Stanley Kubrick
 

 Lampa The Lamp by Roman Polanski

Bedhead by Robert Rodriguez
 

Last Year in Viet Nam by Oliver Stone 
 

My Best Friends Birthday by Quentin Tarantino