Brazil (1985)
Drama
|
Fantasy
|
Sci-Fi
Directed by Terry Gilliam
Starring: Jonathan Pryce,
Kim Greist,
Robert De Niro and Michael Palin
Kehidupan manusia semakin lama
akan semakin bergantung pd teknologi yg kian canggih, Terry Gilliam menggambarkan
keadaan tersebut dgn sangat apik lewat
filmnya di thn 1985 berjudul Brazil, sebuah
film sci-fi dan fantasy dgn gaya unik dalam
sebuah dunia distopia yg kelam, Brazil menceritakan
tentang seorang pria bernama Sam Lowry (Jonathan Pryce) yg bekerja utk pemerintahan
di departemen pencatatan, Sam sering bermimpi hidup di dunia yg penuh kebebasan
dimana ia bisa terbang dan bertemu wanita idamannya, ia sendiri hidup dlm dunia yg semua serba
diatur dan dpt dimonitor oleh pemerintah, secara tdk sengaja sistem milik
pemerintah salah mengeluarkan nama belakang seorang teroris yg seharusnya Tuttle
menjadi Buttle, akibat salah tangkap dan berujung pd kematian, Sam kemudian ditugaskan
utk menyelesaikan kasus ini, ia bertemu dgn Harry Tuttle (Robert de Niro) yg
bekerja sbg tukang servis, Ia pun berkenalan dgn Jill Layton (Kim Greist),
gadis idaman dlm mimpinya yg ternyata jg merupakan saksi dr penangkapan Mr.
Buttle, situasi menjadi kacau saat Sam malah dituduh menjadi otak dr
serangkaian pemboman serta aksi teroris lainnya.
Tidak banyak film bergenre sci-fi yg kisahnya dipenuhi humor satir
layaknya Brazil, mulai dr birokrasi
yg rumit, akar terorisme, sampai tren operasi plastik semuanya dibuat menjadi
ironi yg terasa getir lewat film ini. Mungkin yg membuat Brazil menjadi
unik dan mudah diingat adalah gaya desain
retro-futuristis yg terlihat jelas di film ini, Visualisasi dunia di masa depan
dibuat menjadi terlihat berbeda oleh Gilliam, ia seperti membayangkan bagaimana
keadaan dunia di thn 1980an dr sudut pandang sineas film di thn 40an, gaya film
ini kelak menjadi inspirasi beberapa artis dan penulis dr sub-kultur Steampunk.
Unsur surealisme juga sangat mempengaruhi kisah film ini, dimana dlm mimpinya
Sam bisa terbang dan melawan samurai raksasa utk menolong gadis impiannya
selayaknya kisah dongeng fantasi. Penampilan komikal dr para pemeran film ini terasa
pas dgn nuansa black comedy yg
tersaji, apalagi dgn kemunculan Robert De Niro yg tidak biasa meski kehadirannya hanya sedikit saja disini.
Terry Gilliam adalah salah satu dr
sekian banyak sutradara hebat dunia yg seringkali tdk mendapatkan sorotan yg
pantas ia dapatkan, kebanyakan film yg telah ia hasilkan bukanlah makanan empuk
box-office atau mimpi menyenangkan
para produser Hollywood, anggota Monty Phyton ini pantas disebut sbg cult directors dimana karya-karyanya merupakan
sebuah perjalanan visual yg luar biasa apik, penggambaran tentang dunia yg
penuh imajinasi namun tetap dgn sentuhan humanis. Terry Gilliam juga dikenal
sbg seorang sutradara yg perfeksionis dan tdk suka apabila idenya diganggu
gugat, bahkan ketika film Brazil
dirilis, ia sempat marah trhdp studio dimana ia bekerja (Universal) & berjanji tdk akan
bekerjasama dgn studio itu lg, alasannya adalah studio tsb mengedit ulang
filmnya secara frontal, menjadikan filmnya lebih ringan lengkap dgn happy
ending. Namun tetap saja di mata para pecinta sinema the
original Gilliam’s Version adalah yg terbaik dan hingga sekarang pun Brazil selalu masuk daftar film sci-fi
terbaik yg pernah ada. Saya pribadi mengangap film ini sebagai sebuah
masterpiece yg layak disejajarkan dgn Blade
Runner yg juga dirilis di era yg sama.
Trivia:
-Terry Gilliam menyatakan kalau
film Brazil terinspirasi dr novel 1984 karya
George Orwell meskipun ia sendiri mengakui belum membaca bukunya.
-Proses pembuatan film ini sangat
menguras tenaga dan pikiran Gilliam, bahkan ia sampai stress hingga tdk bisa
menggerakan kakinya.
-Terry Gilliam terkadang menyebut
kalau film ini merupakan seri kedua dr “Trilogy of Imagination” yg dimulai dr Time Bandits (1981) dan diakhiri dgn The Adventures of Baron Muncahusen (1989)