Groundhog Day (1993)
Comedy
|
Drama
|
Fantasy
Directed by Harold Ramis
Starring: Bill Murray, Andie MaCdowell and Chris Elliott
He's having the day of his life...over and over again.
Setiap orang pasti pernah merasakan jika
hari-harinya terasa sangat membosankan dengan melakukan rutinitas yg serupa,
waktu pun terus berjalan hingga terkadang hidup ini terasa monoton. Namun apa
jadinya jika suatu saat kita terbangun justru di hari yg sama secara
berulang-ulang?, tentu keadaan dari hidup ini bisa diubah sedemikian rupa
seperti yg terjadi dlm film Groundhog Day
(1993) arahan Harold Ramis ini, sebuah film comedy-fantasy dengan premis yg
menarik dan dibintangi aktor yg juga tdk kalah menariknya, yakni Bill Murray yg
terkenal dgn ekpresi datarnya yg selalu bisa mengundang kelucuan, Kisahnya
sendiri tentang seorang reporter cuaca di sebuah stasiun TV bernama Phil
Connors (Bill Murray) yg ditugaskan utk meliput festival Groundhog Day di
Punxsutawney, Pensnsylvania. Ia beserta sang produser, Rita (Andie MaCdowell)
dan seorang kameramen Larry (Chris Elliott) pergi ke sana,
setelah berhasil meliput acara tsb mereka justru tak bisa pulang karena ada
badai salju yg memaksa mereka kembali ke kota Punxsutawney. Mulai dr
sini petualangan aneh dimulai saat Phil yg terbangun pd jam 6 pagi dr tidurnya
di kamar hotel mengalami hari yg sama, yakni tanggal 2 Februari saat festival
Groundhog Day dilaksanakan dan hal ini ia alami scr terus menerus. Phil yg
awalnya merasa aneh, terjebak dan tidak waras mulai memanfaatkan keadaan
tersebut utk keuntungan pribadi, termasuk usahanya dlm mendekati sang wanita
pujaan Rita, meski begitu Phil juga merasa kalo usahanya menjadi sia-sia karena
hidupnya selalu berjalan di hari yg sama.
Dengan konsep pengulangan waktu yg terjadi
di alur ceritanya mungkin saja bisa membuat keunikan film ini terlihat
membosankan, namun kenyataan yg terjadi justu sebaliknya, Groundhog Day tetap menjadi sebuah film yg menyenangkan dan
(anehnya) tidak terasa membosankan utk ditonton kapanpun. Ini juga merupakan
bukti bahwa tak semua film komedi khususnya Hollywood
selalu menawarkan hal yg klise, karena justru Groundhog Day seolah menjadi salah satu dr sedikit film yg bisa
memadukan unsur cult dgn mainstream. Banyak hal yg membuat film
ini terlihat menarik selain tema high-concept
cerdas yg digunakannya, pemilihan Bill Murray sebagai karakter utamanya tentu
menjadi alasan kuat mengapa film ini jd terlihat menyenangkan, Bill selalu bisa
tampil lucu tanpa harus memaksakan dirinya utk terlihat konyol. Ia memainkan
perannya dgn sangat sempurna sebagai seorang yg sinis dan egosentris, Phil
merasa tidak perlu memikirkan konsekuensi dr setiap perbuatannya karena tentu
tdk akan memiliki efek di keesokan harinya. Di satu sisi selain sifatnya yg
cenderung menyebalkan, Phil juga seorang yg tersiksa dengan “penjara” waktu yg
ia alami sendiri, setiap usaha yg di awal ia lakukan utk menyenangkan dirinya
sendiri justru membuat Phil bisa menyadari kalo ia memang harus merubah
kepribadiannya, disinilah saya merasa Bill Murray sanggup menghidupkan
perubahan emosi dr karakternya scr sederhana, hingga akhirnya Phil sendiri bisa
menjadi tokoh yg likeable di mata
penonton.
Memang Groundhog
Day tetap menjadi film komedi romantis yg tentu saja menghadirkan sebuah
kisah cinta di dalamnya, Bill Murray selalu bisa cocok dgn setiap lawan
mainnya dan di film ini hubungan cintanya dgn karakter yg diperankan Andie
MaCdowell terasa unik dan lucu, Phil
seperti memanfaatkan setiap situasi yg dialaminya scr maksimal, ia mempelajari
kebiasaan dan segala hal yg menjadi kesukaan dr Rita agar bisa menarik
perhatiannya, tak jarang ciri khas Bill Murray sendiri yakni ekspresi datar dr
wajahnya terlihat saat cintanya justru ditolak oleh Rita. Banyak momen yg
menggambarkan kejadian lucu yg dialami Phil dlm film ini tapi yg paling teringat oleh saya tentu saat Phil bisa
menebak setiap kejadian yg akan ia alami dan ia pun belajar utk menjadi manusia
yg bisa bermanfaat bagi sesamanya, saat momen tersebut terjadi film ini menjadi
terasa mengharukan tanpa menghilangkan sisi humor di dalamnya. Kredit khusus
tentu pantas diberikan utk Harold Ramis dan sang co-writer Danny Rubin yg bisa
mewujudkan kisah fantasi semacam ini menjadi terlihat lebih bermakna, bukan
sekedar tontonan yg dipenuhi aksi2 konyol selayaknya film komedi yg justru
semakin banyak diproduksi Hollywood. Groundhog
Day memang sebuah film istimewa yg bisa membuat anda tertawa dan terharu di
saat yg bersamaan, walau dgn format komedi berbalut fantasi film ini juga bisa
menjadi bahan perenungan dr kehidupan yg kita jalani sehari-hari.
TRIVIA:
-Festival Groundhog Day ada di Amerika
Serikat dan Kanada yg bertujuan utk menyaksikan apakah bayangan tupai tanah bisa
menentukan lamanya musim dingin. Istilah “Groundhog Day” juga dipakai utk
menggambarkan kejadian yg tidak menyenangkan dan terjadi berulang-ulang.
-Sutradara Harold Ramis mengatakan jika ide
film ini sendiri datang dr buku berjudul The
Gay Science karya seorang filsuf terkenal Friedrich Nietzsche, isinya
mengenai seorang pria yg hidup di hari yg sama berulang-ulang.