Wednesday, July 17, 2013

[Review] Trance (2013)

TRANCE (2013)
Crime | Drama | Thriller
Directed by Danny Boyle
Starring: James McAvoy, Vincent Cassel, Rosario Dawson


Elizabeth: The choice is yours. Do you want to remember or do you want to forget?  

Film dengan konsep tinggi yg bisa “memutar” otak memang akan selalu menantang untuk ditonton, beberapa film yg saya suka seperti Memento (200) dan Eternal Sunshine of the Spotless Mind (2004) masuk ke dalam kategori tersebut, dimana perhatian dan pikiran penonton terus dipacu utk memahami jalan ceritanya. Untuk tahun 2013 ini giliran sutradara pemenang Oscar Danny Boyle yg berusaha mengaburkan realitas dan mengacaukan kepala kita dgn film terbarunya Trance, sebuah film psychological thriller yg menarik dengan memasukan unsur hypnotist di dalamnya. Trance dimulai dengan sebuah pencurian lukisan Goya yg berharga tinggi di rumah pelelangan London, Simon (James McAvoy) adalah seorang juru lelang yg berusaha mengamankan lukisan tersebut saat aksi pencurian terjadi, namun rencananya gagal ketika bos gangster bernama Franck (Vincent Cassel) menghentikannya dan memukul kepala Simon hingga ia berdarah dan mengalami gegar otak. Franck yg mengambil folder penyimpanan lukisan dibuat terkejut saat ia membukanya dan justru menemukan bingkai kosong, lukisan berharga tersebut ternyata disembunyikan oleh Simon. Kesal merasa tertipu Franck menyuruh anak buahnya menyiksa Simon utk memberitahu dimana lukisan itu, namun kondisi Simon yg amnesia membuat ia tak bisa mengingat lagi keberadaan lukisan tersebut. Untuk mengetahuinya Franck membawa Simon bertemu seorang hipnoterapis bernama Elizabeth (Rosario Dawson), dari sini dimulailah kejar-kejaran yg membelokan realitas dan memasuki alam pikiran bawah sadar Simon saat ia dihipnotis dengan harapan bisa mengakses kembali memorinya yg hilang saat pencurian lukisan itu terjadi. 


Selalu saja ada yg menarik dari seorang Danny Boyle, sutradara asal Inggris ini  memang gemar bereksplorasi ke wilayah baru dengan gaya yg tidak biasa, mulai dari menangkap kecanduan heroin di Trainspotting, mencari surga dunia di The Beach, bepergian ke luar angkasa di Sunshine sampai petualangan menelusuri daerah kumuh India di Slumdog Millionaire saja bisa terlihat menyenangkan, film-filmnya selalu menampilkan sesuatu yg dinamis dengan detail dan kemampuan teknisnya yg terbilang handal. Keahliannya tersebut kembali ia tunjukan lewat film terbarunya Trance, Kali ini dengan dibantu penulis naskah John Hodge yg pernah bekerja sama dgn Danny di film pertamanya (Shallow Grave & Trainspotting), film ini juga seolah membawa Danny kembali ke kisah dunia kriminal seperti yg pernah ia tunjukan lewat film debutnya Shallow Grave. Trance sendiri awalnya lebih terasa selayaknya sebuah heist thriller dimana aksi kriminal seperti pencurian lebih ditonjolkan, karakterisasi dr protagonis (Simon) dan antagonisnya (Franck dkk) pun mudah utk diidentifikasi motifnya. Namun tenyata setelah unsur hipnotis itu sendiri masuk ke dalam ceritanya, plot film ini justru bergerak dengan ide-ide tentang persepsi & memori, mengeskplorasi tema kekerasan, cinta, kebohongan, dan manipulasi. Trance kemudian menjadi sebuah psychological thriller  yg membawa ketegangan sekaligus menyimpan kejutan di dalamnya.     


Dari segi akting James McAvoy menampilkan salah satu penampilan terbaiknya lewat tokoh utama yg mengalami amnesia, pada awalnya ia lebih seperti karakter korban yg tak berdaya, bisa mengundang simpatik lewat sikap dan terutama sorot matanya yg terlihat polos sebelum akhirnya rahasia yg cukup mengejutkan di dalam pikirannya terbuka lebar. Begitu juga dgn karakter hipnoterapis perempuan yg dimainkan oleh Rosario Dawson, ia seperti sosok femme fatale yg biasa ada dalam elemen film noir, ia memiliki peranan penting yg bisa mengungkapkan apa yg sebenarnya terjadi saat peristiwa pencurian lukisan tersebut, dua karakter inilah yg menjadi kunci utama dalam kisah film Trance, karakter bos gangster Franck ( Vincent Cassel) sendiri juga memiliki kaitan penting dalam alur ceritanya, bahkan meski ia seorang penjahat kita tetap bisa mengangapnya sebagai seorang korban. Terdapat juga beberapa kelemahan seperti tokoh sampingan anak buah Franck yg berjumlah 3 orang yg menurut saya tidak terlalu berpengaruh besar, selain itu Trance juga kurang terasa sisi emosional-nya seperti 2 film Danny sebelumnya yakni Slumdog Millionaire & 127 hours. Memang dibutuhkan fokus yg lebih saat menonton film ini agar logika plotnya dapat kita pahami sepenuhnya. Sebagian penonton mungkin saja akan mengangap kisahnya cenderung absurd dan stuktur alur ceritanya (penggunaan flashback dsb) dari awal seolah memang cenderung ingin memanipulasi persepsi penontonnya, tapi menurut saya plot yg terungkap perlahan justru adalah bagian dari keseruan film ini sendiri selain tentunya sebuah twist yg mengejutkan di akhir2 cerita. Sekali lagi lewat film Trance, Danny Boyle  berhasil menunjukan kemampuannya sebagai sutradara yg ahli meramu film2 lintas genre yg bisa mengundang perhatian, terlebih lagi film ini memang dibuat untuk menantang sekaligus membawa pikiran penonton ikut serta ke dalam perjalanan ceritanya.





3 comments:

  1. thanks gan sinopsis nya....
    ane suka ne film2 yg kayak gini..
    cuma adegan si rosario itu loh brani amat..
    diawal kirain si james tokoh baiknya,,taunya dia kayak Pshyco gitu membunuh wanita yang punya mobil merah...

    ReplyDelete
    Replies
    1. -Cukup seru ngikutin konsep film ini, meski ane sbnrnya lbh suka film2 Boyle yg sebelumnya.

      - di akhir cerita semua jd kebuka kalo Simon (James Mcavoy)punya sifat buruk, tp yg bkin terkejut lg trnyata Elizabeth jg yg mnjadi mastermind dibalik aksi pencurian lukisan goya itu, gara2 Simon dipukul kepalanya ingatannya sm si Elizabeth jd balik lg,naas yg jd korban malah perempuan di mobil merah itu imo.

      btw thx udah mampir kemari yah hehe.. :)

      Delete