To The Wonder (2013)
Drama
|
Romance
Directed by Terrence Malick
Starring: Ben Affleck,
Olga Kurylenko,
Rachel McAdams and Javier Bardem
"an
exploration of love in its many forms”
Setelah melakukan perjalanan
ambisius untuk menangkap misteri keberadaan Tuhan dan makna hidup manusia di
alam semesta lewat The Tree of Life
(2011), sebuah film yg luar biasa dan
mendapat nominasi oscar serta menang penghargaan di Cannes, kini Terrence Malick sang auteur
filosofis ingin mencoba mengeksplorasi makna cinta dalam berbagai bentuk
lewat karya terbarunya To the Wonder,
dapat dibilang ini adalah sebuah drama romantik kontemporer tentang hubungan antar
manusia yg dipenuhi dgn momen indah maupun yg sebaliknya, film ini tidak
dipenuhi dgn dialog dan narasinya sendiri didorong oleh voiceover dr tokoh2 didalamnya, berawal di Paris saat Neil (Ben
Affleck) seorang turis asal Amerika bertemu dan jatuh cinta dgn perempuan
cantik bernama Marina (Olga Kurylenko) yg sudah memilki seorang putri berumur
10 thn,Tatiana (Tatiana Chiline). Pasangan ini kemudian memutuskan utk pindah
ke Oklahoma dimana perbedaan kultur jelas terasa, disana hubungan Neil dan
Marina serta putrinya berjalan harmonis sebelum muncul masalah saat Neil merasa
belum ingin terikat hubungan pernikahan, Marina yg sempat memutuskan kembali
bersama anaknya ke Paris membuat Neil justru merasa tertarik dgn teman masa
remajanya dulu Jane (Rachel McAdams),
karakter lainnya adalah seorang pendeta bernama Quintana (Javier Bardem) yg
merasa mengalami krisis keimananan di tengah tugasnya dalam masyarakat.
Selama ini kesan puitis, spiritual
dan eksperimental seolah tidak bisa lepas dr film2 Terrence Malick. Metodenya
dalam membuat film memang tidak konvensional dan seperti juga karya2 sebelumnya
To The Wonder pun dibuat dgn cara yg
serupa, bagi anda sudah yg terbiasa dgn film arthouse ala Malick pasti akan dimanjakan dgn pemandangan alam yg sangat
indah disertai pencahayaan alami, seperti yg terlihat di salah satu adegan film ini
yaitu pemandangan lapangan gandum luas yg disirami cahaya merah langit senja. DoP
Emannuel Lubezki yg sudah bekerjasama dgn Malick di 2 film sebelumnya kembali
menunjukan keahliannya dalam menangkap gambar2 yg memukau. Berbagai macam momen
kehidupan sehari-hari ditampilkan secara nyata dan ini sudah seperti menjadi kebiasaan
Malick dalam memberikan kebebasan bagi para pemainnya utk bermain dengan
leluasa, Ben Affleck, Olga Kurylenko, Rachel McAdams hingga Javier Bardem menggambarkan
karakter mereka secara sederhana, namun tetap memberikan sisi emosional yg
mendasari perasaan tokoh masing2. Narasi yg diucapkan dengan lembut oleh
karakter To the Wonder bisa
mengandung banyak arti apalagi ditambah dengan minimnya dialog, seolah film ini
mengandalkan kekuatan gambar sebagai alat penceritaan, untung saja elemen
scoring-nya terasa pas dengan kisah cinta yg menghanyutkan seperti yg terjadi dalam film ini sendiri.
Terrence Malick bukanlah
filmmaker realis maupun naratif, ia membuat film yg penuh simbolisme, renungan
serta makna yg mendalam, ciri khas lainnya termasuk shot yg impresionistik tentang
kehidupan manusia serta alam membuat filmnya mudah dikenali, ia juga terkenal
sbg orang yg sangat privat dan tak pernah mau diwawancara. Sutradara visioner ini memilih syuting mengikuti intuisi dibanding skrip, menolak tunduk
pd studio ataupun bintang film, mengumpulkan banyak sekali footage (termasuk
shot alam) lalu “menemukan” bentuk filmnya saat mengedit. Banyak aktor maupun
sutradara yg mengagumi metodenya dalam proses pembuatan film, seperti Martin
Sheen yg pernah bekerjasama dgn Malick lewat film debutnya Badlands (1973), ia bahkan menjulukinya sbg seorang "Pujangga layar
lebar", kisah cinta segitiga dgn pendekatan abstrak dalam film To the Wonder memang akan cenderung sulit dinikmati bagi yg tidak terbiasa dgn ciri khas sang sutradara, saya pribadi merasa
film ini sudah seperti b-sides version dr
The Tree of Life, saya juga lebih
menyukai karya Malick sebelumnya itu yg meski terkesan ambisius namun tetap
terasa personal di hati. Ada suatu keistimewaan tersendiri mengingat tidak
biasanya kita bisa melihat karya2 sang sutradara dalam jangka waktu yg pendek, bahkan
kabarnya sudah ada beberapa proyek film berikutnya yg siap dirilis, ini menandakan ia menjadi
produktif dan tentu utk para penggemarnya termasuk saya akan selalu menunggu karya
ajaib nan puitis berikutnya dari seorang Terrence Malick.
TRIVIA:
-Kisah film ini termasuk semi-otobiografi dr kehidupan Malick sendiri, ia pernah menjalin hubungan dgn wanita asal Prancis dan kembali ke Texas sebelum akhirnya berpisah, ia pun kini menikah dgn teman masa sekolahnya dulu.
-Ini film pertama Malick sejak 1978 yg berdurasi dibawah 120 menit, selain itu juga ini pertama kalinya kehidupan modern dijadikan setting dalam film Malick sendiri.
-To The Wonder tidak menggunakan skrip saat syuting dan juga ini merupakan film yg terakhir kali direview oleh kritikus Roger Ebert sebelum ia meninggal.
Thank you very much for sharing information that will be much helpful for making coursework my effective.
ReplyDeletePil Cytotec
ReplyDeleteObat Aborsi
Obat Penggugur Kandungan Terbukti Manjur
Jual Pil Cytotec Obat Penggugur Kandungan Obat Aborsi Terbukti Manjur
Pesan Harga Obat Aborsi Asli
Obat Aborsi
Obat Penggugur Kandungan Manjur & Aman
Order Obat Aborsi Tuntas